ads

Sekilas Manajemen Resiko, Proses Akuntansi dan Keuangan Bisnis

Manajemen risiko terdiri dari dua kata berbeda. Manajemen secara umum berarti mengorganisir. Sedangkan kata risiko berarti akibat yang kurang menyenangkan (merugikan dan membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Dalam bisnis sendiri, risiko berkaitan dengan hasil aktual yang tidak sesuai dengan hasil harapan.

Karena risiko adalah faktor yang harus ditangani secara serius untuk menghindari timbulnya konflik maupun masalah dalam usaha, maka memahami langkah untuk manajemen risiko juga sangat penting bagi usaha. Dengan mengetahui manajemen risiko, kita akan mengetahui kategori risiko yang bisa ditoleransi , diatasi maupun dihindari, sehingga dapat menyiapkan strategi yang sangat hati-hati.

 Bagian akuntansi dapat menjalankan kegiatan manajemen risiko yang penting, yaitu:

  1. Mengurangi kesempatan pegawai melakukan penggelapan, dengan jalan melakukan internal control dan internal audit. 
  2. Bagian akuntansi mengidentifikasikan dan mengukur exposure kerugian terhadap harta melalui rekening aset. 
  3. Melalui penilaian rekening seperti rekening piutang, bagian akuntansi akan mengukur risiko piutang dan mengalokasikan cadangan dana exposure kerugian piutang. 


Bagian keuangan melakukan banyak penetapan yang memengaruhi manjamen risiko. Misalnya, jika perusahaan memutuskan untuk meminjam uang dengan menggunakan harta perusahaan sebagai agunan, maka biasanya pihak pemberi pinjaman akan menuntut agar harta tersebut diasuransikan, sehingga pihak keuangan akan melibatkan kegiatan manajemen risiko dengan membuat asuransi. Kedua, bagian keuangan menganalisis pengaruh turunnya profit dan cash flow. Karena menurunnya profit bisa menghalangi pencapaian tujuan perusahaan, maka kegiatan seperti itu juga tercantum dalam program manajemen risiko, dan masih banyak lagi contoh lainnya.
SHARE THIS ARTICLE :