Bagian pertama dari pengelolaan resiko adalah melakukan identifikasi atas resiko – resiko yang mungkin dialami oleh sebuah lembaga usaha. Selanjutnya dilakukan evaluasi terkait dengan pengelolaan lembaga usaha pada saat tersebut terkait dengan resiko – resiko yang mungkin terjadi. Dari hasil evaluasi akan ditemukan strategi dan metode mengendalikan resiko serta sistem pengawasan resiko untuk menghindarkan sebuah lembaga usaha mengalami resiko – resiko yang sudah diidentifikasi sehingga mengalami kerugian. Dibutuhkan ketrampilan dan kemampuan analisis yang baik bagi siapapun untuk melakukan identifikasi resiko hingga membuat sistem pengawasan dan strategi pengendalian resiko yang mungkin dialami sebuah lembaga usaha. Pengalaman juga akan berguna bagi siapapun yang harus menjalani proses analisis resiko dan merancang sistem pengawasan serta menyusun strategi pengendalian resiko
Persoalan yang melingkupi lingkungan strategis suatu perusahaan adalah ketidakpastian. Apa yang kita anggap terbaik saat ini belum tentu terbaik untuk waktu mendatang, karena kondisi cepat berubah dengan penuh ketidakpastian. Dengan situasi demikian, setiap perusahaan harus dapat mengantisipasi segala macam kemungkinan yang terjadi di masa mendatang. Ketidakpastian penuh dengan risiko, namun terdapat juga peluang yang dapat dimanfaatkan. Dalam konteks ini, manajemen risiko menjadi relevan sehingga tidak perlu lagi mengandalkan intuisi sepenuhnya. Dalam perusahaan-perusahaan tradisional, kesuksesan boleh jadi tercapai karena pemimpinnya mempunyai intuisi yang tajam. Namun dengan semakin rumitnya lingkungan strategis suatu perusahaan, maka tidaklah cukup aman jika perusahaan hanya mengandalkan intuisi pemimpinnya. Perlu ada metode yang ilmiah dan yang sudah terbukti handal untuk diterapkan dalam praktik bisnis. Dengan demikian, diperlukan aspek manajemen risiko dalam membangun kerangka strategis sehingga dapat mendukung pencapaian visi dan misi suatu perusahaan.
Manajemen risiko diharapkan dapat menuntun suatu perusahaan untuk perjalanan ke depannya (forward-looking). Hal ini dikarenakan yang namanya strategi tidak bisa langsung diterapkan secara pasti di dalam perjalanan perusahaan karena harus disesuaikan dengan perkembangan situasi perusahaan tersebut. Dengan demikian, manajemen risiko dapat membantu suatu perusahaan dalam menetapkan strategi ke depannya, kemudian meninjau kembali strategi yang telah diterapkan sehingga dapat relevan dengan situasi yang terus berkembang
SHARE THIS ARTICLE :
0 Response to "Risiko dan Manajemen"