ads

Cyber Trust (kepercayaan online)

Dalam konteks online, kepercayaan telah dianggap sebagai perantara utama antara persepsi dan kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian (pemakaian) online (Jarvenpaa et al., 2000 : Brian Cugelman:2010). Ada tiga kategori risiko transaksi online: keuangan, produk, dan waktu (kenyamanan). Kepercayaan online (cyber trust) memainkan peran perantara antara karakteristik fisik sebuah website dan niat perilaku pengguna dalam aktifitas online. Peran mediasi kepercayaan bervariasi di berbagai jenis website tergantung pada risiko dan biaya yang terkait dengan mereka (Bart, et al., 2005: Brian Cugelman:2010). Kepercayaan juga telah dikaitkan dengan loyalitas penggunaan sebuah situs web (Flavianus, et al., 2004: Brian Cugelman:2010 ). 

 Hubungan antara kepercayaan dan perilaku bukan hanya terwujud dalam tindakan spesifik perilaku online, tetapi menunjukkan asosiasi dengan adopsi internet secara luas. Berdasarkan data dari Survei Internet Inggris Oxford tahun 2005, peneliti mendefinisikan "cyber-trust" sebagai keyakinan harapan - kepercayaan bahwa tindakan online sering dapat diambil tanpa perlindungan tambahan (keamanan). Semakin lama seseorang menghabiskan waktu di internet, kepercayaan cyber mereka semakin tumbuh. Para peneliti menyimpulkan bahwa internet adalah "pengalaman teknologi" dimana kepercayaan online (cyber trust) meningkat dalam kaitannya dengan jumlah waktu seseorang menghabiskan kegiatan online dan kedekatannya dengan teknologi internet (Brian Cugelman ).

Sumber : Pengaruh Anteseden Trust In Brand Terhadap Brand Loyalty (Joni Haryanto 2012)

SHARE THIS ARTICLE :

1 Response to "Cyber Trust (kepercayaan online) "